Meniti citra cengkih dan Pala di Ternate

Udara segar bandara Baabullah Ternate menyapa lembut rombongan Wakil Bupati Lampung Barat pada lawatannya tanggal 8 Oktober 2010. Hamparan jamuan Wakil Walikota Ternate tepat pukul 20.00 WIT menyerbu lambung Para Pejabat Lampung Barat ini. Keramahan dan sambutan yang begitu mengesankan dalam canda sapa para Asisten dan Pejabat Kota Ternate lainnya.

Perjalanan rombongan Wakil Bupati Lampung  Barat ini meniti informasi terkait pengembangan produksi dan mutu komoditas Cengkih dan Pala. Berikut catatan akhir perjalanan penuh keramahan alam dan masyarakat Ternate.

a.  Pala

Tanaman yang dapat dibudidayakan pada wilayah dataran tinggi maupun  dataran rendah. Sistem pembibitan yang tidak begitu sulit, karena dengan hanya melakukan pemotongan ujung biji pala guna mempercepat pertumbuhan tunas untuk segera disemai. 3 bulan dipersemaian bibitpun dialihkan ke polibag yang akan menetap disana hingga berusia 1 (satu) tahun untuk dialihkan ke lahan penanaman.

Menunggu masa produksi yang cukup singkat yaitu 3 tahun, harapan peningkatan pendapatan pun semakin dirasakan oleh masyarakat Ternate. Rp. 7.000,- per kg. ini merupakan peluang pengembangan dalam upaya peningkatan masyarakat di Kabupaten Lampung Barat. Hal ini dikarenakan komoditas Pala sebenarnya sudah lama ada di Bumi Beguai Jejama sebagai tanaman endemi. Pengembangan melalui diversivikasi pengayaan repong damar pada dataran rendah serta sebagai tanaman sela (MPTS) dalam pengembangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) pada dataran tinggi sebuah harapan peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat kawasan penyangga hutan.

b. Cengkih

Tidak  jauh berbeda lokasi pengembangan cengkih dan pala di Kota Ternate ini yang mampu tumbuh pada dataran rendah maupun dataran tinggi. Pola penyemaian yang dilakukan langsung di polibag hingga berusia satu tahun mempermudah dalam proses pembibitannya, tentunya tetap memperhatikan pola penyemaian sesuai dengan teknis yang harus dilaksanakan.

Cengkih di Kota Ternate ini banyak yang sudah berusia tua mencapai usia 398 tahun yang merupakan cengkih tertua di dunia. Hal ini akibat terjaganya akar tanaman cengkih untuk selalu tidak tersentuh air tanah, karena akan menyebabkan kematian tanaman itu sendiri.

Kalau pala membutuhkan waktu 3 tahun untuk panen perdana, maka cengkih lebih lama lagi yaitu 4 tahun dengan mulai berproduksi secara optimal pada usia 7 tahun. Produktivitas buah perpohon bisa mencapai 150 kg per tahun per batang. Harga yang sangat menjanjikan yaitu Rp. 50.000,- per kg merupakan senyum keceriaan masyarakat Ternate yang pada saat itu juga bertepatan dengan panen raya di Maluku Utara dan sekitarnya.

Tak terasa 2 hari perjalanan yang melelahkan ini, 10 Oktober 2010 rombongan Wakil Bupati Lampung Barat pun berpamitan dengan dihantarkan hingga ke Bandara Baabulloh Ternate. Rombongan pun membawa senyum harapan pengembangan Cengkih dan Pala pada kesejahteraan masyarakat Lampung Barat. Hal ini dikarenakan alam Lampung Barat yang relatif sesuai untuk pengembangannya dan juga kedua komoditi ini merupakan primadona bursa perdagangan di Eropa dan Timur Tengah serta dengan ditetapkannya kedua komoditas khas Maluku Utara sebagai Komoditas Unggul Nasional.

c. Perkembangan Komoditas Cengkih Di Lampung Barat

Berdasarkan data yang ada, komoditas cengkih merupakan salah satu komoditas yang menjadi target pengembangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat. Bila dilihat data perkembangan luas lahan maupun produksi komoditas Cengkih mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan sebagaimana tabel di bawah ini:

Perkembangan Luas Lahan dan Produksi Komoditas Cengkih

Kabupaten Lampung Barat Tahun 2005 – 2009

No

Tahun

Luas Lahan (Ha)

Produksi (ton)

1.

2005

1.481,00

41,73

2.

2006

1.616,09

73,30

3.

2007

1.601,59

42,28

4.

2008

2.554,00

154,90

5.

2009

2.348,78

220,10

Laju Pertumbuhan Per Tahun

173,56

36,64

Sumber : Lampung Barat Dalam Angka Tahun 2005 s.d 2009

Perkembangan luas lahan yang mencapai 173,56 hektar pertahun selama 5 tahun terakhir dengan peningkatan produksi mencapai 36,64 ton pertahun merupakan indikasi bahwa lahan yang ada telah kembali sesuai bagi pengembangan komoditas ini setelah selama 31 tahun yang lalu mengalami serangan penyakit yang memusnahkan hampir seluruh tanaman cengkih yang ada. Selain itu, penanaman yang dilakukan dalam kurun waktu tersebut tidak menunjukkan pertumbuhan tanaman cengkih ini.  Pertumbuhan yang kembali baik dalam pengembangan cengkih ini mulai dirasakan pada tahun 2005 yang terlihat dari adanya pertumbuhan performance tanaman c engkih yang ada.

Satu hal yang menggembirakan adalah, pada serangan penyakit 31 tahun yang lalu menyisakan beberapa batang cengkih yang hingga saat ini masih tumbuh dan produksi dengan baik di Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Lampung Barat. Beberapa batang tanaman cengkih ini merupakan batang penghasil tinggi sebagai sumber benih cengkih lokal dataran rendah di Kabupaten Lampung Barat yang harus dilindungi kepunahannya dengan mengembangkan lebih banyak lagi pada masyarakat pesisir.

Semoga Kabupaten Lampung Barat mampu menuai kemakmuran dalam pengembangan komoditas perkebunan tersebut. Cengkih yang pada tahun 2010 ini telah memasuki tahun keempat dalam pengembangan mengembalikan kejayaan cengkih Lampung Barat melalui APBD Lampung Barat. Pada tahun 2010 bersama PT. Sampurna Jaya terus mengembangkan nya hingga berhadap tiga tahun yang akan datang (2013) Cengkih Lampung Barat Jaya bermakna dan Masyarakat pun tersenyum bangga. Hijau Bumiku, Senyum Masyarakatku, Alampun Tenang menyampaikan pesan sang Pencipta Alam. Semoga.

Dicatat ulang dari laporan perjalanan oleh SUMARLIN, SP., MP.

Satu tanggapan

18 10 2014
Abdul Kadir

bagi para petani dan pengusaha yang membutuhkan bibit gaharu A. subintegra dari Thailand, A. malaccesis dll dan yang membutuhkan inokulan gaharu silahkan menghubungi saya di 085355498758 atau BB 769ccc92
kunjungi juga blog saya http://gaharu84.blogspot.com/
Gaharu bisa di tanam tumpangsari dengan Pala, Cengkeh dan tanaman lainnya

Tinggalkan komentar